
Sebelum terlambat, kenali tanda-tanda suami yang suka mengontrol dan lima cara mengatasinya, seperti yang dikutip dari eHow.
1.
Cobalah untuk mengidentifikasi seberapa jauh pasangan kebiasaan
mengontrol pasangan. Jika hanya terjadi pada satu kehidupan saja, maka
kebiasaan itu bisa lebih mudah diatasi. Ajak dia berdiskusi dan katakan
padanya bahwa inti dari sebuah pernikahan adalah kerjasama.
Namun
jika pasangan telah terlalu jauh mendominasi kehidupan Anda dan
pernikahan, maka pasangan membutuhkan terapi. Hal ini diperlukan agar ia
tetap bisa menjalani kehidupan pernikahan bersama Anda dengan cara yang
adil.
2. Jangan ragu untuk menolak perintahnya
saat pasangan mulai bersikap mengontrol. Bukan mengajarkan untuk tidak
patuh terhadap suami, tetapi sikap seperti itu dapat menjelaskan padanya
bahwa Anda pun memiliki 'suara' dan 'kekuatan' yang sama dengannya.
Beritahu
padanya bahwa Anda pun bisa dipercaya untuk membawa pernikahan kepada
tujuan yang baik. Mengalah atau membalasnya dengan amarah hanya membuat
segalanya menjadi lebih buruk.
3. Ajak pasangan
untuk mau berkonsultasi kepada terapis. Sikap suka mengontrolnya itu,
bisa berakar dari rasa rasa marah karena sikap orangtuanya yang galak
terdahulu atau masa anak-anak yang tidak menyenangkan. Jelaskan alasan
mengapa Anda mengajaknya menemui terapis. Ini merupakan hal yang cukup
sensitif, jadi Anda harus mencari waktu berbicara yang tepat.
4.
Selain membantu pasangan untuk mengatasi sikapnya itu, Anda juga harus
bisa menghadapi dampak sikap pasangan yang gemar mengontrol tersebut.
Cobalah untuk memperbaiki kerusakan emosional, perbarui 'kekuatan' Anda
dan buang pikiran bahwa pasangan adalah seorang diktator yang
menakutkan. Semakin Anda merasa tertekan dan mengalah terhadapnya, maka
pasangan akan semakin mengontrol Anda.

0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !