Tanya:
Saya sudah lama menikah
dan mempunyai anak perempuan usia 7 tahun. Permasalahan saya adalah
saya sudah tidak mencintai suami saya. Dari awal menikah sebenarnya rasa
cinta saya sudah berkurang karena banyaknya ketidakcocokan, karena
keterpaksaan keadaan yang memaksa saya untuk tetap menikah dan tidak
ingin membuat keluarga kecewa.
Hari demi hari sampai sekarang
bukannya tumbuh rasa cinta sekalipun ada anak di antara kami, melainkan
semakin dingin hati saya untuk menghadapinya, ditambah dengan
permasalahan rumah tangga. Sekalipun saya mencoba untuk mencintainya
lagi, tapi tetap gagal. Hidup saya serasa hampa dan penuh kemunafikan,
saya hanya mengikuti alur waktu yang berjalan. Saya sudah lelah untuk
menghadapinya sekarang, hanya dosa yang selalu saya perbuat.
Saya
ingin sekali membuka lembaran hidup baru, saya ingin sekali merasakan
senyuman yang keluar dari dalam hati bukan senyuman terpaksa karena
ingin memperlihatkan kebahagiaan saya. Apa yang harus saya lakukan?
Apakah saya salah jika saya memilih berpisah dengan suamiku karena tidak
mencintainya lagi?
Fina
Jawab:
Hai Fina,
Pertama,
saya mendoakan Fina agar diberikan kekuatan dalam menghadapi masalah
yang ada. Memang hal terberat dalam sebuah hubungan adalah kebersamaan
tanpa adanya cinta. Itulah mengapa cinta harus selalu dijaga dan
ditumbuhkan.
Permasalahan cinta seperti yang Fina rasakan, saya
tulis dalam buku terbaru saya “Main Hati”, yaitu cinta itu kuat sekali.
Cinta tidak bisa mati, tapi bisa pergi kalau tidak dijaga sepenuh hati.
Nah, inilah yang harus Fina lakukan, yaitu menjaga cinta sepenuh hati.
Caranya adalah dengan memfokuskan hati pada kebaikan suami, yang sudah
berupaya sepenuh tenaga menghidupi dan membahagiakan keluarga selama
ini.
Fokuskan hati Fina pada setiap keindahan dan ketulusan yang
sudah dilakukannya dan percaya bahwa masih banyak lagi kebaikan yang
akan dilakukannya ke depan.
Finamenulis sempat mencoba
mencintainya lagi, tapi gagal. Ini bukan alasan untuk berhenti mencoba.
Selama ada kemauan dari kalian berdua untuk terus bersama, maka masih
banyak yang bisa dilakukan untuk bersama dalam cinta.
Seringkali cinta bukan untuk dicari, tapi kita harus menghebatkan diri agar cinta datang sendiri.
Lembaran
hidup baru Fina tetap bisa dibuka dengan orang yang sama. Yang penting
memiliki niat untuk saling membahagiakan, lalu isi kebersamaan dengan
pengertian.
Kehadiran anak adalah perekat terhebat dalam rumah
tangga. Tapi apabila keadaan orangtua semakin tidak sejalan dan
mengakibatkan pertengkaran yang malah mengganggu anak, dan perpisahan
tidak mungkin lagi dihindari, maka atur hati untuk berpisah baik-baik.
Jangan biarkan anak jadi korban dari cinta yang sudah kehilangan
kebersamaan.
Perjuangkan dulu cinta, dari rasa tanggung jawab
akan keutuhan keluarga. Memang jadinya tidak seperti cinta dalam dongeng
yang penuh keseruan.
Karena dalam hidup, (terkadang) tidak seru itu perlu.
Love will find the way!
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !